Masjid Nabawi

 Masjid Nabawi diyakini dulunya adalah rumah Muhammad tempat dia tinggal setelah hijrah ke Madinah pada tahun 622 Masehi. Bangunan awalnya dibangun tanpa diberi atap. Masjid awalnya dijadikan tempat kepentingan sosial seperti berkumpulnya masyarakat, majelis, dan digunakan sebagai sarana sekolah agama (madrasah). Masjid Nabawi pernah namanya disebut dalam ayat Al-Qur'an.[butuh rujukan] Seiring bergantinya penguasa di Madinah, masjid terus dibangun. Pada tahun 1909, area di Masjid Nabawi menjadi salah satu yang terang di Jazirah Arab karena telah menerima pasokan listrik.[3] Masjid ini diawasi dan dijaga oleh Penjaga Dua Tanah Suci.[4] Masjid Nabawi berada di tengah kota Madinah dan dekat beberapa hotel beserta pasar di sekelilingnya. Masjid Nabawi menjadi destinasi utama para jemaah haji dan umrah.[4] Makam Muhammad juga sering dikunjungi oleh para jemaah yang datang ke Madinah.[4]

Setelah perluasan besar-besaran di bawah Kesultanan Umayyah Al-Walid I, dibuat tempat di atas peristirahtan terakhir Nabi Muhammad beserta dua Khulafaur Rasyidin Abu Bakar dan Umar bin Khattab.[5] Salah satu fitur terkenal Masjid Nabawi adalah Kubah Hijau yang berada di tenggara masjid,[6] yang dulunya merupakan rumah Aisyah,[5] dimana kuburan Muhammad berada. Pada tahun 1279, sebuah penutup yang terbuat dari kayu dibangun dan direnovasi sedikitnya dua kali yakni pada abad ke-15 dan pada 1817.[4] Kubah yang ada saat ini dibangun pada 1818 oleh Sultan Utsmaniyah Mahmud II,[6] dan dicat hijau pada 1837, sejak saat itulah kubah tersebut dikenal sebagai "Kubah Hijau".[5]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puasa

Data siswa

Hukum menuntut ilmu